PERTANYAAN MENGENAI BIDANG LANDASAN PENDIDIKAN

BY : I MADE YUDA ASMARA

PERMASALAHAN DAN SOLUSINYA :

 

  • Jelaskan filsafat masing-masing gambar Pancasila dan relevansinya pada landasan pendidikan di Indonesia?

 

Filsafat dari masing-masing gambar Pancasila yang dikaitkan dengan relevansi pada landasan Pendidikan di Indonesia adalah sebagai berikut :

  1. Filsafat Gambar Sila pertama Bintang pada Pancasila

Filsafat Sila pertama dengan lambang Bintang berbunyi “Ketuhanan yang Maha Esa” Bintang pada lambang sila pertama artinya  menerangi dan memberi cahaya bagi bangsa dan negara.Terus memberi cahaya seperti tuhan yang maknanya adalah jalan terang agar negara dapat menempuh jalanyang benar. Relevansinya dari makna bintang dalam dunia pendidikan adalah dimana pendidikan dapat memberikan seatu penerangan didalam kegelapan seseorang. Dengan adanya pendidikan yang dimuali sejak dini, dari manusia tersebut belum tahu apa-apa samai memiliki suatu pengetahuan yang dapat dipakai untuk menerangi jalan kehidupan yang lebih baik. Sehingga orang yang memiliki pengetahuan lebih banyak dipakai kearah yang positif supaya hidupnya lebih terrang dan sejahtera dari pada orang yang tidak berpengetahuan.

  1. Filsafat Gambar Sila Kedua Lambang Rantai pada Pancasila

Sila kedua dengan lambang Lambang Rantai berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab” Rantai merupakan lambang dari sila kedua, rantai ini memiliki makna yang sangat besar dan terdiri dari rantai bulat (melambangkan perempuan) dan rantai persegi (melambangkan laki laki). Rantai yang saling berkait melambangkan bahwa setiap rakyat baik perempuan dan laki laki harus bersatu padu untuk agar bisa menjadi kuat seperti rantai. Relevansinya dalam dunia pendidikan adalah bagaimana pendidikan dapat memeberikan sebuah keadilan yang merata baik dari pendidikan diwilayah kota sampaii kepelosok-pelosok diwilayah terpencil, sehingga dengan bidang pendidikan yang merata maka akan timbul sebuah kekeuatan bangsa yang merata seperti hubungan Rantai yang saling mengikat dan tidak mudah dipecah belah oleh penjajah ataupun oknum yang berniat menghancurkan suatu bangsa. Dengan pendidikanlah suatu bangsa tidak mudah dihancurkan dan diperbudak oleh bangsa lain.

  1. Filsafat Gambar Sila Ketiga Lambang Pohon beringin

Sila ketiga dengan lambang Pohon Beringin berbunyi  “Persatuan Indonesia” Filsafat dari Pohon beringin merupakan pohon yang besar memiliki ranting luas yang dapat menjadi tempat berteduh yang menyejukkan. Selain itu pohon beringin juga memiliki akar yang sangat kuat dan menjalar dimana-mana,seperti keanekaragaman suku dan bangsa indonesia yang harus tetap bersatu. Relevansinya dengan pendidikan di Indonesia adalah dimana pendidikan sebagai pondasi dasar yang kuat yang memiliki cabang dan akar-akar diberbagai bidang, segala sesuatu di Indonesia ini pasti berperan penting dari tingkat pendidikan suatu negara, karena kualitas negara bisa dilihat dari kualitas pendidikannya. Bila suatu negara itu terbelakang pasti kualitas pendidikannya rendah, sedangkan bila suatu negara itu maju dan makmur sudah pasti kualitas pendidikannya tinggi seperti pohon beringin, semakin tinggi dan besar pohon itu pasti memiliki akar dan ranting yang kuat dan menyebar kesegala arah, begitu juga pendidikan dalam suatu negara bila sudah mampu menyebar ke segala arah dan seluruh pelosok  negeri, pendidikan itu pasti bisa mengayomi dan menjadi tempat berteduh bagi para warga negaranya.

  1. Filsafat Gambar Sila Keempat Lambang Kepala Banteng

Sila keempat dengan lambang kepala banteng berbunyi ”kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan” Filsafat Kepala banteng memiliki makna bahwa hewan yang suka berkumpul dan memiliki kepala yang tangguh. Banteng merupakan hewan yang memiliki jiwa sosial yang tinggi dan suka berkumpul. Artinya kita harus rajin bermusyawarah dalam menyelesaikan suatu masalah dan dalam mengambil keputusan. Relevansinya dari sila ini terhadap dunia pendidikan di Indonesia adalah pendidikan sebagai dasar dari kehidupan manusia sebagai makhluk social. Yang suka berkumpul dan mermusyawarah demi mewujudkan suatu kehidupan bangsa yang sejahtera. Di Indonesia dengan system pemerintahannya yang menggunakan “Demokrasi” jadi musyawarah sangat penting dilakukan dalam memutuskan sesuatu hal yang menyangkut orang banyak. Dan musyawarah yang baik tentu harus dilandasi dengan pendidikan yang baik pula. Sehingga suatu keputusan yang dihasilkan dari musyawarah tersebut dapat diterima dan dipertangguang jawabkan di muka umum secara komprehensip. Selain itu juga diperlukan ketangguhan dan ketegasan dalam bermusyawarah sepeti sifat banteng yang tangguh. Sehingga dengan hal ini pendidikan dapat berperan penting dalam menjaga kedaulatan rakyat dan Negara.

  1. Filsafat Gambar Sila Kelima Lambang Padi dan Kapas

Sila kelima dengan lambang Padi dan Kapas berbunyi “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia” Filsafat Padi dan kapas ini melambangkan kebutuhan dasar manusia, padi yang menjadi dasar untuk makanan pokok dan kapas untuk kebutuhan dasar sandang. Jadi lambang ini bertujuan untuk memberikan kebutuhan dasar setiap bangsa Indonesia secara merata dan adil. Relevansinya dari makna sila kelima dan lambangnya terhadap pendidikan di Indonesia  memang sangat vital khususnya bagi bangsa dan negara. Karena pendidikan sangat penting dalam menjaga kebutuhan dasar manusia yang sama halnya dengan kebutuhan primer seperti padi dan kapas. Dan salah satu kebutuhan dasar yang bersifat primer selain sandang ialah suatu pendidikan, karena dengan pendidikanlah manusia bisa memanfaatkan, mengolah dan membuat suatu hal dasar seperti kebutuhan primer makanan, tempat tinngal yang layak, pakaian yang bagus dan bersih dan lain sebagainya. Dengan berbekal pendidikan warga mampu mengolah dan menciptakan hal-hal baru sehingga dapat membantu mensejahterakan rakyat secara berkeadilan social yang meliputi seluruh rakyat dalam suatu Negara.

  • Pembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa tujuan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, menurut anda bagaimanakah implementasinya dalam kebijakan pendidikan saat ini?

 

Menurut saya implementasi dari Pembukaan UUD 1945 yang menyatakan tujuan nasional yaitu “mencerdaskan kehidupan bangsa” dalam kebijakan pendidikan di Indonesia adalah secara teori dan program yang dibuat/dirancang oleh pemerintah sudah bagus dan sejalan dengan tujuan pembukaan UUD 1945. Akan tetapi dalam pelaksanaannya masih ada beberapa daerah yang belum bisa dan belum mampu memenuhi tujuan tersebut. Hal ini terjadi dari berbagai hambatan dan rintangan, baik dari segi lingkungan, letak geografis, SDM / Sumber Daya manusianya yang masih lemah maupun karena komunikasi antara pihak atasan sampai bawahan yang belum jelas. Sehingga masalah-masalah yang timbul tidak bisa ditangani dan disampaikan kepada pihak yang terkait. Sehingga kondisi pendidikan suatu wilayah yang mengalami permasalahan tidak bisa menangani dengan benar sesuai prosedur yang berlaku. Inilah yang mengakibatkan kondisi didalam lingkungan pendidikan menjadi menyimpang dari tujuan pendidikan sesuai pembukaan UUD 1945.

Guru sebagai pendidik adalah seorang yang berjasa besar terhadap masyarakat dan negara. Tinggi atau rendahnya kebudayaan suatu masyarakat, maju atau mundurnya tingkat kebuadyaan suatu masyarakat dan negara, sebagian besar bergantung kepada pendidikan dan pengajaran yang diberikan oleh guru-guru.

Makin tinggi pendidikan guru, makin baik pula mutu pendidikan dan pengajaran yang diterima oleh anak-anak, dan makin tinggi pula derajat masyarakat. Oleh sebab itu, guru harus berkeyakinan dan bangga bahwa ia dapat menjalankan tugas itu. Guru hendaklah  berusaha menjalankan tugas kewajiban sebaik baiknya sehingga dengan demikian masayarkat menginsafi sungguh-sunguh betapa berat dan mulianya pekerjaan guru.

Penghargaan masyarakat terhadap guru haruslah timbul karena perbuatan guru itu sendiri. Meskipun demikian, sukar pula hal itu terlaksana jika perbaikan nasib, kehidupan, dan kedudukan guru-guru itu masih kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Untuk melaksanakan perbaikan dalam pendidikan dan pengajaran anak-anak pada khususnya, serta masyarakat pada umumnya, pemerintah, guru-guru, dan masyarakat harus saling mengerti dan kerjasama sebaik-baiknya.

Mencerdaskan kehidupan bangsa yaitu mengembangkan potensi yang ada dalam peserta didik, meningkatkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berilmu, kreatif dan menjadi warga negara yang demokratis. Perkembangan dan kemajuan era globalisasi dalam teknologi, ilmu pengetahuan, komunikasi, dan informasi, harus ditekankan pada kebijakan pendidikan Indonesia demi terwujudnya tujuan dari UUD 1945.

Secara umum implementasi dari tujuan pendidikan pada pembukaan UUD 1945 sudah berjalan dengan baik. Tapi disatu sisi juga masih banyak hal-hal yang mengalami masalah. Maka tugas pemerintah adalah membenahi dan melanjutkan serta meningkatkan kesejahteraan warga Indonesia melalui implemantasi dari beberapa kebijakan pemerindah yang mendukung tujuan pembukaan UUD 1945 yaitu “mencerdaskan kehidupan bangsa” dapat terwujud dengan sempurna. Sehingga masyarakat Indonesia menjadi makmur dan sejahtera.

  • Seberapa pentingkah sejarah menjadi landasan pendidikan? Jelaskan pendapat anda!

 

Menurut pendapat saya Sejarah menjadi suatu landasan dalam pendidikan sangatlah penting, karena kehidupan manusia itu tidak terlepas dari sejarah, karena dengan sejarah itu manusia dapat menjadikan tolak ukur untuk melakukan suatu tindakan dimasa sekarang, apakah baik atau sebaliknya, sehingga dapat menghasilkan hasil yang maksimal.

Terkait seberapa penting sejarah menjadi landasan pendidikan itu sangatlah penting, karena dengan landasan sejarah pendidikan yang kuat, masyarakat bisa menjadikan landasan sejarah ini menjadi suatu pegangan hidup sehingga seseorang menjadi lebih kuat dan teguh pendirian terhadap mengembangkan pendidikan di Indonesia ini. Karena melalui landasan ini meraka dapat membangkitkan semangat belajar dan semangat nasionalisme kebangsaan, yang terkait beberapa pentingnya pendidikan dalam mencerdaskan dan meningkatkan kehidupan manusia pada khususnya dan mensejahterakan warga negara pada umumnya.

Sejarah pendidikan kalau ditumbuh kembangkan dalam masing-masing jiwa individu warga negara Indonesia, maka setiap warga Negara akan menghargai dan memaknai betul betapa pentingnya pendidikan itu untuk kehidupan masa depan. Dan meraka akan berpikir bagaimana seandainya bila pendidikan itu tidak ada didunia dan di Indonesia pada khususnya. Maka dari itulah perlu orange-orang ketahui dari mana asal mula dan perkembangan pendidikan itu dimulai, dikembangkan serta bagaimana mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Jadi menurut saya bahwa Sejarah Pendidikan itu sangat penting dan harus ada dalam landasan Pendidikan di Indonesia. Karena dengan hal inilah orang-orang atau warga negara Indonesia tahu asal mula dari pendidikan itu yang yang terdahulu dan mengaplikasikannya pada kehidupan sekarang serta tahu merencanakan untuk kehidupan manusia pada masa yang akan datang.

Sehingga dengan hal tersebut Sejarah Pendidikan akan mampu mewujudkan kehidupan manusia berlandaskan hal-hal yang terjadi dimasa lampu, mampu mengaplikasikannya dengan baik pada kehidupan sekarang serta mampu merancang kehidupan yang indah di masa yang akan datang.

 

  • Dari ketiga jalur pendidikan, baik formal, non formal dan informal mana yang lebih penting? Jelaskan pendapat anda!

Menurut saya satuan  pendidikan  adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, non formal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Ketiga aspek tersebut sangatlah penting karena  merupakan faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan pendidikan dan prestasi belajar sesorang. Tapi kalau berbicara yang mana lebih penting menurut pendapat saya adalah satuan pendidikan  dalam lingkungan keluarga non formal memiliki peranan yang lebih penting dari ketiga aspek tersebut. Ini karena setiap individu mendapatkan pendidikan yang pertama berasal dari lingkungan keluarga. Karena perkembangan pengetahuan anak yang paling awal dikenal adalah melalui orang tuanya sendiri, sehingga ada semboyan yang beredar dalam masyarakat seperti “buah jatuh tidah jauh dari pohonnya” ungkapan tersebut secara tidak langsung menganggap bahya bagaimana sikap orang tuanya maka seperti itulah kelak yang terjadi pada pengaruh yang diberikan pada perkembangan sifat-sifat anaknya.

Ini menandakan bahwa sikap atau pengaruh yang diberikan kepada anak sejak sianak lahir dengan kasih saying yang dtanamkan dan diajarkan dari orang tuanya mulai dari sikap, pemahaman terhadap sesuatu, prinsip dasar, gaya hidup dal lain-lain. Hal-hal inilah yang menjadi pondasi dasar anak sejak ini yang melekat pada pikiran alam bawah sadar manusia, sehingga sulit dirubah oleh dirinya sendiri apalagi oleh orang lain.

Selain dari keluarga pendidikan dapat diperoleh pula dari lingkungan formal, dalam hal ini sekolah atau lembaga formal lainnya yang berkompeten dalam bidang pendidikan. Dalam lingkungan formal ini setiap individu akan mendapatkan pendidikan yang lebih luas mengenai pedoman dan etika moral kemanusiaan untuk bekalnya dalam menghadapi pergaulan dimasyarakat. Lingkungan ketiga yang menjadi penentu sukses ttidak pernah lepas juga dengan pendidikan individu adalah lingkungan masyarakat (in formal), lingkungan menurut pengaplikasian pendidikan yang telah didapat oleh seorang individu baik dari lingkungan keluarga maupun dari lingkungan formal. Sehingga seororang dapat membentuk karakter dirinya sesuai satuan pendidikan yang telah dijalaninya.

Pendidikan merupakan  bimbingan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Beberapa defenisi para ahli menggambarkan bahwa pendidikan itu sebenarnya merupakan suatu upaya dan aktivitas pembelajaran, pembimbingan, pelatihan terhadap anak sehingga menjadi manusia yang dewasa baik jasmani maupun rohani.
Peranan lingkungan sangat berpengaruh atau mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kemajuan dan prestasi pendidikan. Hal ini dikarenakan setiap individu yang terlibat dalam proses pendidikan saling berinteraksi menjadi satu kesatuan dengan lingkungannya.

Pendidikan dalam lingkungan keluarga memiliki peranan penting terhadap perkembangan anak, karena dilingkungan keluargalah pertama kali pendidikan di peroleh. Orangtua bertanggung jawab terhadap semua peningkatan dan kemajuan pendidikan anak-anaknya. Setelah dilingkungan keluarga, pendidikan diperoleh diluar lingkungan keluarga. Seorang individu dapat mengenyam pendidikan secara formal di sekolah. Di sekolah para guru bertanggung jawab terhadap kemajuan prestasi anak didiknya. Selain lingkungan keluarga dan sekolah, lingkungan masyarakat atau non formal juga sangat berperan penting dalam peningkatan prestasi anak didik, yaitu dengan peran sertanya dalam pendidikan luar sekolah.

Di samping pendidikan formal dan informal, pendidikan non formal memiliki fungsi yang tak kalah penting dalam pencapaian prestasi belajar yang baik. Pendidikan non formal ini dapat berfungsi sebagai pengganti, pelengkap, penambah juga pengembang pendidikan di keluarga dan pendidikan di sekolah. Dalam rangka mengoptimalkan prestasi belajar, individu atau peserta didik dapat menambah pengetahuannya mengenai bidang pendidikan yang di peroleh pada pendidikan non formal. Hal ini diperkuat dengan penelitian mengenai hubungan bimbingan belajar (bimbel) terhadap upaya peningkatan prestasi belajar siswa menunjukkan hasil yang positif antara pengaruh bimbingan belajar terhadap prestasi belajar siswa.

Jadi semua aspek satuan pendidikan ikut berpengaruh demi suksesnya seseorang dalam menjalani hidup. Maka yang paling penting dan pertama ditanamkan dari pendidikan lingkungan keluarga. Sehingga dengan pondasi yang kuat dan benar seseorang mampu berpola pikir yang sehat, benar dan normal dalam menghadapi dunia kedepan yang dihadapinya.

  • Lembaga pendidikan di Indonesia cenderung tidak menyesuaikan kegiatan belajarnya dengan kebutuhan peserta didik, bagaimanakah tanggapan anda jika dikaitkan dengan psikologi sebagai landasan pendidikan?

 

Menurut pendapat saya mengenai lembaga pendidikan yang cenderung tidak menyesuaikan kegiatan belajarnya dengan peserta didik yang dikaitan dengan psikologi sebagai landasan pendidikan pada Psikologi Pendidikan memang sangat penting bagi seorang pendidik. Seorang pendidik yang sudah mempelajari ataupun sudah memahami psikologi pendidikan akan sangat mudah untuk melakukan proses pembelajaran. Psikologi pendidikan akan membantu tenaga pendidik untuk menemukan metode yang pas untuk peserta didik mereka karenatenaga pendidik sudah mengatahui psikologi peserta didik mereka masing-masing. Kemudian juga kaitannya dengan lembaga pendidikan akan dapan menyesuaikan kegiatan belajar peserta didik sesuai dengan kondisi dan kebutuhan dari masing-masing peserta didik.

Adapun tujuan psikologi pendidikan adalah mempelajari tingkah laku manusia dan perubahan tingkah laku tersebut sebagai akibat proses dari tangan pendidikan dan berusaha bagaimana suatu tingkah laku itu harus di rubah dan di bimbing melalui pendidikan. Dengan kata lain psikologi pendidikan berusaha untuk mempelajari, menganalisis, menerangkan dan memimpin proses pendidikan sedemikian rupa sehingga mendapatkan suatu sistem  pendidikan yang efisien.

Hal inilah yang menyebabkan bahwa lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia dikatakan cenderung tidak menyesuaikan kegiatan belajarnya dengan kebutuhan peserta didik melalui landasan psikologi pendidikan ini. Maka lembaga dan tenaga kependidikannya harus melakukan observasi dulu terhadap psikologi peserta didik di barbagai daerah yang mengalami kesulitan tersebut.

Para pendidik khususnya para guru sekolah, sangat diharapkan memiliki keterampilan dan pengetahuan yang lebih, kalau tidak menguasai psikologi pendidikan yang sangat memadai agar dapat mendidik para siswa melalui proses belajar mengajar yang berdaya guna dan berhasil guna, pengetahuna mengenai  psikologi pendidikan bagi para guru berperan penting dalam menyelenggarakan pendidikan di sekolah. Pendidikan juga merupakan lingkungan yang menjadi tempat terlibatnya individu yang saling berinteraksi. Dalam interaksi antar individu ini baik antara guru dan para sisiwa maupun antar siswa dengan siswa lainnya, terjadi proses dan peristiwa psikologis. Peristiwa  proses psikologi pendidikan ini sangat perlu untuk dipahami dan dijadikan landasan oleh para guru dalam memperlakukan para siswa secara tepat.

Pengetahuan yang bersifat psikologis mengenai peserta didik dalam proses belajar mengajar sesungguhnya tidak hanya diperlukan oleh calon guru atau guru yang bertugas dilembaga-lembaga pendidikan formal. Orang tua dan mereka yang berkecimpung dalam dunia pendidikan formal seperti para para instruktur di lembaga-lembaga  pendidikandan pelatihan kejurusan, pada prinsipnya juga membutuhkan pengetahuan  psikologi pendidikan.

Sehingga bagi setiap pendidik atau guru harus profesional dalam melaksanakan profesinya sesuai dengan keadaan peserta didik. Dalam hal ini, tanpa mengurangi cara dan metode psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang  berupaya memahami keadaan dan perilaku manusia, termasuk para siswa yang satu sama lainnya berbeda itu, amat penting bagi para guru di semua jenjang kependidikan. Jenjang  pendidikan ini meliputi wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan pendidikan menengah pertama 3 tahun yang diselenggarakan dalam institusi sekolah. Dalam bidang inilah lembaga-lembaga pendidikan harus teliti dalam hal-hal mengenai keadaan dari psikologi pendidikan peserta didik. Sehingga dengan efesiensinya hal tersebut., tujuan pendidikan dapat berlangsung sesuai dengan rencana dan program pemerintah.

Bedasarkan uraian diatas, dapatlah ditegaskan bahwa psikologi pendidikan sebagai suatu ilmu pengetahuan merupakan keharusan di lembaga-lembaga pendidikan guru. Dan penegasan inipun mendasarkan atas dua dimensi pemikiran. Pertama, sifat dan jenis  belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya yang kemudian dapat diindentifikasikan secara meyakinkan. Kedua, pengetahuan yang serupa itu dapat disistematisasikan dan disampaikan secara efektif kepada calon guru dan dari kedua dimensi pemikiran inilah para calon guru dapat mengambil keuntungannya.

Walaupun demikian perlu disadari bahwa psikologi pendidikan bukan merupakan satu-satunya syarat untuk mempersiapkan dan menjadikan seorang bisa menjadi guru yang  baik.. sehinggah dengan memperhatikan hal-hal inilah Lembaga pendidikan di Indonesia dapat menyesuaikan dengan kegiatan belajarnya sesuai kebutuhan peserta didik yang dikaitkan dengan psikologi sebagai landasan pendidikan.

Diterbitkan oleh dexyudha

Seseorang yang kreatif, inovatif, dan berpikir maju untuk meraih suatu tujuan,,,

Tinggalkan komentar

I MADE YUDA ASMARA

http://www.facebook.com/made.yudha.asmara